Tuesday, March 24th 2014
Good Evening everybody..
Good Evening bloggie ^^
Oke, saya membuka lembaran pertama jurnal pribadi saya ini karena memang diharuskan. Dan ditengah kesadaran saya, saya yakin kok catatan ini bakal menjadi sebuah kenangan di masa depan. Hahaha.
Pertanyaannya, apa ya yang bakal tak tulis??
Em, gini. Saya akan mencoba berbahasa yang agak gaul. Oke.
Akhir-akhir ini gue ngerasa gue sibuk. ahaha. Padahal sebenarnya biasa aja. Masih banyak di luar sana demit-demit yang jauh lebih sibuk dari gue. Dan mereka biasa aja. Mungkin mereka sudah terbiasa dengan segala macam penderitaan dan kesibukan dunia ini. Kasian mereka. Lindungi mereka ya Tuhan.
Dari dulu gue ngebayangin ikut kegiatan ini itu gag bakal capek dan justru menyenagkan. Tapi semenyenangkan-menyenangkannya kegiatan, tapiii.. tetep aja bro kerasa capeknya --"
dan bosen!tapi sadar sih, seberapa besar kesusahanmu, sejauh itu pula yang akan kamu dapatkan :)
Ohohoo gue juga mau ngeshare sedikit tentang materi yang gue dapet waktu TOP GC kemaren hihi
ini resume-annya
TOP GC 2014
@muhsin-alanas1
085725951450
Cendekia Muda untuk Bangsa
Banyak yang bilang indonesia sudah memenuhi swasembada, ekonomi menempati 10 besar dunia dsb. tapi kenyataannya kok kayaknya nggak seperti itu?? itu sebenarnya fakta atau bagaimana??
Apa yang kamu siapkan, sebagai pemuda bangsa, untuk itu semua di tahun 2030??
Kalau semua komponen mempunyai elaborasi yang kuat dan bagus pasti akan menciptakan sebuah kolaborasi yang bagus. Indonesia mempunyai sumber daya pemuda yang melimpah dan harusnya mempersiapkan diri untuk masa depan. Apa yang terjadi di masa depan itu dilihat dari pemuda sekarang.
Kalau jamannya pak Karno "beri sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia."
Kalau sekarang?? "beri 10 pemuda maka akan kubentuk boyband" --"
Harus gimana sih kita itu sebenarnya?? kudu ngapain??
Leadership-inspiratif-kompeten-kontributif-profesional-intelektual.
its all we need to bring our nation and our world to be better.
Masing-masing punya karakter yang berbeda-beda.
We are a good thinker, but, maybe our body language and our confident must be upgraded! yeeaah
Kita masih generasi ikut-ikutan.
Genius is nothing without contribution.
What is succes
1. akademik sukses
2. organisasi sukses
3 jodoh sukses^^
How??
Kompetensi diri sendiri itu perlu diasah. Masing-masing punya sistem sendiri-sendiri.
analoginya tuh kayak ngambil 3 gelas air dnegan menggunakan air 10 orang bareng2. ibaratnya, gelas itu antara skill, organisasi, dan IPK. Terlalu lama kalau dibawa satu2. Banyak orang disekitar kita dan selama masih ada cukup waktu, ketiganya bisa dijalankan bareng-bareng.
Semua yang kita dapatkan harus diaplikasikan lagi ke orang lain.
Waktu yang dimiliki seorang pemuda jauh lebih sedikit daripada tugas yang ada di pundaknya -Hasan Al Bana-
pengen bagus semuanya?? ya you have to do everything the best you can!
Kenapa bisa PD??
Jangan menetapkan standart kita ke orang lain. Bikin standart, dan lakukan standart itu. Pengaderan = libatkan langsung, gandeng langsung.
hihi.. mungkin banyak komponen dari jurnal ini yang nggak nyambung, tapi biarlah~ setidaknya ku tlah mencoba :) see ya! mau belajar pretest praktikum besoook :D
Q. F.BiologiUGM2013
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” ― Pramoedya Ananta Toer
Senin, 24 Maret 2014
Kamis, 16 Januari 2014
PRESS RELEASE : Konggres Mahasiwa Biologi UGM 2014
KONGRES MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS
GADJAH MADA : SEBUAH LANGKAH MENUJU BIOLOGI YANG (DIHARAPKAN) LEBIH BAIK LAGI
(Yogyakarta, 15-16 Januari 2014) Sebagai langkah menyambut tahun yang
baru, Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi UGM (KMFB UGM) menyusun sebuah
pasukan baru pula dengan menyelenggarakan Kongres Mahasiswa Biologi yang
merupakan strata tertinggi dalam organisasi kemahasiswaan di Fakultas Biologi
UGM. Kongres ini dapat diartikan sebagai bentuk demisioner para pengurus
berbagai organisasi baik berupa BSO (Badan Semi Otonom) ataupun lembaga di FB
UGM disertai pengangkatan dan pelantikan para pengurus harian baru BSO dan
lembaga yang ada di seluruh FB UGM.
KMB ini berlangsung selama dua hari (15-16 Januari 2014). Pada hari
pertama (Rabu, 15 Januari 2014) yang berlangsung dari pukul 13.00-21.30 WIB telah
berhasil dilaksanakannya beberapa agenda, antara lain : sidang umum yang
membahas rancangan tata tertib yang dipimpin oleh ketua sidang sementara,
dilanjutkan dengan sebuah sidang umum yang membahas tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah tangga KMFB UGM yang dipimpin oleh ketua sidang tetap yang
dipilih melalui forum. Sebelumnya Rancangan Tata Tertib, AD/ART ini sudah
direvisi telebih dahulu oleh Badan Pekerja FB UGM yang beranggotakan Adiya Aryandi
(BEM), Paradhita (SEMA), dan Reza Bayu Firmansyah(SEMA). Berlangsungnya sidang
umum yang membahas AD/ART ini cukup alot karena terdapat beberapa peserta yang
memiliki presepsi berbeda-beda terhadap redaksional Rancangan AD/ART tersebut.
Akan tetap pada akhirnya disepakati sebuah mufakat dan terciptalah AD/ART KMFB
melalui kongres hari pertama ini. Selain itu, dilaksanakan juga laporan
pertanggung jawaban ketua senat mahasiswa FB UGM selama satu tahun periode
kepengurusannya dan diakhiri pelantikan anggota senat mahasiswa terpilih 2014.
Hari kedua (Kamis, 16 Januari 2014) kongres memiliki beberapa agenda,
antara lain : penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) ketua BEM FB UGM.
Menurut R. Aditya Aryandi yang menjabat sebagai ketua BEM, dalam laporan pertanggungjawabannya
menyebutkan bahwa keberagaman di dalam FB UGM merupakan kekuatan utama dan
semoga sinergisitas antar BSO dan lembaga dapat ditingkatkan oleh ketua BSO dan
lembaga 2014 yang baru di FB UGM sehingga fungsi-fungsi sistem di dalam FB
dapat berjalan lebih baik lagi. Beliau juga berpesan kepada para ketua yang
baru supaya visi dan misi KMFB yang sudah disepakati dapat diinisiasi di
seluruh BSO dan lembaga yang ada di FB. Dan tahun ini Adit, demikian beliau
biasa disapa, mampu untuk menginisiasi BEM BGMT (BEM Biologi, Geografi, Mipa,
Teknik) bersama masing-masing ketua BEM Fakultas tersebut. Selain itu, Adit juga
mempresentasikan LPJ dari seluruh departemen di bawah kepemiminannya. Kepengurusan
tahun ini juga menginisiasi divisi-divisi baru di dalam beberapa departemen di
BEM FB.
Menurut Intan Savitri (Biologi 2013, Peserta Kongres) jalannya kongres
sudah langsung ke point dan tepat sasaran, namun ada sisi negatif dari
terlaksanya kongres yaitu cukup membosankan. Tetapi Intan menambahkan kalau hal
tersebut memang terjadi hampir di setiap kongres yang ada, “Yah.. emang agak ngebosenin sih, tapi itu
memang wajar, semua revisi AD/ART emang
gitu, bagusnya sih yang dibahas emang
esensial.” Selain itu, Intan juga menyampaikan harapannya untuk KMB tahun depan
yaitu agar acara KMB ini lebih memperhatikan waktu penyelenggarannya dan tidak
terlalu dekat dengan acara musyawarah anggota beberapa BSO yang ada di FB.
“Harapannya sih acaranya nggak mepet sama musyang (musyawarah
anggota:red) soalnya itu juga yang bikin yang datang berkurang.” tambah Intan.
Senada dengan Intan, Alvita (perwakilan salah satu BSO, peserta kongres),
juga menilai KMB tahun ini memiliki kelemahan tentang waktu penyelenggaraannya.
Pelaksanaan kongres yang bersamaan dengan waktu liburan, menyebabkan peserta
yang hadir dalam kongres kurang variatif dan hanya itu-itu saja. Selain itu
dalam kuantitas pun peserta masih dirasa kurang. Alvita mengharapkan adanya
penambahan jumlah peserta kongres di tahun depan dan juga berharap adanya
peserta kongres yang lebih bervariasi.
Kongres yang berlangsung selama dua hari ini, pada akhirnya melantik
seorang ketua BEM FB UGM yang baru, yaitu ketua terpilih Dita Innata yang
kemudian melaunching susunan kabinet “Solid Inspiratif”. Kabinet ini menggantikan kabinet sebelumnya pimpinan
Aditya Aryandi yaitu kabinet “Sinergis Bersatu”.
Yang juga mendapat perhatian kita disini adalah tentang sumpah janji para
anggota senat mahasiwa dan ketua BEM FB UGM yang menyatakan kesiapan mereka
untuk menjalankan kepengurusan mereka, mendedikasikan diri semaksimal mungkin
kepada FB UGM serta akan jauh mementingkan kepentingan FB UGM dibandingkan
dengan kepentingan pribadi atau golongan. Bersamaan dengan berakhirnya
pengucapan sumpah itu, mari kita tunggu kontibusi dan sepak terjang mereka
dalam mewakili dan memimpin FB UGM kita tercinta ini selama setahun ke depan.
Dan apakah merka melaksanakan kontribusi-kontribusi sesuai dengan janji mereka.
Atau bahkan mungkin janji tersebut hanya berlaku dan diingin di hari
pengucapannya saja? Yang jelas rakyat FB UGM menunggu sebuah perubahan yang
lebih baik. Civitas akademika butuh bukti, bukan hanya janji.
Minggu, 17 November 2013
Kedaulatan Pangan Indonesia Mandiri
Qisti
Fauziyah/Biologi
2013/351930/BI/9165
ESSAY
: Kedaulatan Pangan Menuju Indonesia Mandiri
Sebuah
jalan nyata mencapai sebuah kemerdekaan yang sering kali tak terlihat.
Swasembada
pangan. Masalah ini entah secara sadar atau tidak merupakan permasalahan pelik
klise serta kompleks yang dialami Indonesia sejak beberapa dekade lalu. Entah
karena kepentingan siapa, permasalahan swasembada yang sering hampir
terselesaikan lenyap begitu saja dan kembali ke titik 0 permasalan. Seperti
membangun sebuah menara dari botol-botol plastik bekas, yang kemudian ada
tangan jahil yang menyentuhnya secara sengaja yang menyebabkan menara yang
sudah tinggal menunggu puncaknya terjatuh lagi. Bukan hanya satu atau dua
tangan yang mengganggu tapi ada beberapa. Dan tangan-tangan tersebut bukanlah
tangan kecil yang rapuh tapi tangan yang kekar, besar, dan penuh kepentingan.
Entah sampai kapan hal ini terus berulang. Tapi yang dapat dipastikan,
Indonesia tidak akan merdeka sepenuhnya sebelum terciptanya kemerdekaan
swasembada pangan. Anak TK yang baru saja merasakan bangku pendidikan formal
yang paling dasar pun mengetahui kalau makanan merupakan kebutuhan pokok
manusia. Apabila kebutuhan pokok saja belum teratasi, bagaimana mau mengatasi
permasalah-permasalan lainnya yang hari demi hari semakin tidak jelas terjadi
di negara kita tercinta ini.
Pemerintah berupaya mencapai swasembada pangan atas lima
bahan pokok, seperti beras, daging sapi, kedelai, gula, dan jagung. Sebenarnya,
permasalahan swasembada pangan ini dapat diatasi dengan dengan dukungan dari
berbagai pihak. Menteri pertanian, Suswono sendiri menyebutkan bahwa Indonesia
telah mampu mencapai swasembada beras tahun 2013 ini. Namun, kabar tersebut
hanya berlaku untuk beras dan belum dapat terlaksana untuk kebutuhan pokok
lainnya terutama kedelai. Beras pun masih dalam pemenuhan stok dalam negeri dan
pengupayaan agar Indonesia tidak melakukan impor. Target swasembada yang
berusaha keras sedang diupayakan adalah gula. Menteri Pertanian juga memandang
lahan tebu masih kurang. Saat ini terdapat sekitar 460.000 hektar lahan, dan
perlu ditambah sekitar 300.000 hektar. Selain itu, perlu dilakukan revitalisasi
gula dan penambahan pabrik gula minimal 20 pabrik.
Tetapi sayangnya, kemajuan dalam menuju independenitas pangan
di masa depan masih menuai kegagalan. Program
swasembada pangan yang dicanangkan kementerian pertanian (Kementan) tahun 2014
dianggap politis. Kenyataannya anggaran yang disiapkan untuk memenuhi target
tersebut minim. Menurut Viva anggaran kementerian pertanian sebesar 1,5% dari
dana APBN sangat kecil. Seperti pendidikan, masalah pangan adalah masalah
penting bagi kepentingan orang banyak. Tetapi pada praktiknya, upaya dalam
penyelesaian masalah ini masih jauh dari kata tuntas. Entah kenapa, setiap akan
menuai titik terang pasti ada lagi permasalahan lain yang timbul dan
menyebabkan rusaknya sistem.
Mungkin, apa yang perlu kita perhatikan dan
utamakan saat ini bukan siapa yang patut disalahkan, tetapi lebih ke bagaimana
solusi yang harus kita lakukan. Mungkin juga, berbagai konflik yang ada saat
ini tidak tertuntaskan bukan akibat dari ketidakmampuan Sumber Daya kita untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Tapi bangsa kita lebih sibuk mencari siapa yang
dipersalahkan, ataupun siapa yang perlu dijadikan kambing hitam. Selain itu,
permainan politik di negeri kita masih lebih mengedepankan kepentingan pribadi
atau kelompok tertentu. Hal-hal tersebut merupakan beberapa sumber pokok
mengapa bangsa kita sulit sekali menghadapi permasalahan dan menyesaikannya
secara tuntas.
Setidaknya dengan suatu permasalahan ditangani
dengan baik, dalam hal ini masalah pangan Indonesia dapat menjadi suatu negara
yang mampu menopang kehidupannya di atas kedua kakinya sendiri. Tanpa
bergantung kepada orang lain. Kemandirian tersebut mempunya fungsi lain juga
agar kita, bangsa Indonesia tidak dipermainkan asing dalam perekonomian dunia.
Kemerdekaan pangan, kemerdekaan bangsa.
Daftar Pustaka
Rabu, 16 Oktober 2013
Resensi Saatnya Dunia Berubah
Saatnya Dunia Berubah :
Praktik Biopiracy yang Merugikan Negara Berkembang
Judul Buku : Saatnya Dunia Berubah
Penerbit : Sulaksana Watinsa Indonesia
Penulis : Siti Fadilah Supari
Jumlah halaman : 182 Halaman
Tahun terbit : 2007
Saatnya Dunia Berubah
merupakan sebuah buku yang fenomenal. Bertemakan sebuah hal yang merupakan hal
yang sangat booming di tahun-tahun ini, yaitu biopiracy. Biopiray sendiri
merupakan suatu kejahatan berupa pencurian sumber daya genetika oleh pihak asing.
Di dalam buku ini, dijelaskan adanya sebuah konspirasi terselubung antara
pihak-pihak asing dengan berbagai lembaga bertaraf dunia. Suatu bentuk
konspirasi yang menjadikan virus flu burung (H5N1) atau avian influenza sebagai
tokoh utamanya.
Di dalam buku ini
terlihat sekali ekspresi geram Ibu Siti Fadlah Supari terhadap pihak-pihak
asing terutama AS dan juga lembaga kesehatan dunia WHO. Beliau merasakan adanya
praktek biopiracy pada kasus ini. Dan hal tersebut mempunyai efek negatif yang
sangat besar bagi negara-negara berkembang. Hal ini diakibatkan, menurut ibu
Siti, karena virus flu burung ini dijadikan sebuah bisnis menjanjikan di
negara-negara maju.
Berikut ini merupakan
salah satu kutipan dari dalam bukunya :
“Sangat di
luar dugaan banyak orang, ternyata WHO CC (colaborating center) di luar
sepengetahuan Indonesia memberikan sampel virus flu burung strain Indonesia
pada beberapa perusahaan di negara maju.”
“Oleh
perusahaan-perusahaan tersebut, sampel virus dikembangkan menjadi vaksin dan
kemudian dijual secara komersial dengan harga yang sangat mahal kepada
negara-negara miskin dan berkembang.”
Buku non fiksi ini
merupakan sebuah buku yang sangat berani. Sebuah buku yang membuka mata kita
terhadap kejamnya dunia. Berbagai kerjasama terselubung untuk memperoleh
keuntungan sepihak tanpa memikirkan moral dan kepentingan pihak lain. Sebuah
buku yang tentunya sangat jarang dapat kita temukan begitu saja di pasaran.
Dengan penulisan yang
langsung ke topik permasalah tanpa ada yang ditutup-tutupi, menjadikan buku ini
penuh dengan fakta. Fakta tentang apa yang terjadi sebenarnya menurut sudut
pandang seorang Siti Fadilah Supari. Buku ini mengajak kita, masyarakat, untuk
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sistem dunia saat ini.
Adanya dugaan bahwa virus
flu burung akan dijadikan sebuah produk mahal dan menguntungkan bagi negara
maju, dan bahkan bisa jadi digunakan sebagai sebuah senjata biologi. Apa yang
tidak adil disini menurut ibu siti adalah, tentang bagaimana biopiracy itu
terjadi. Virus flu burung yang tersebar di negara-negara berkembang (terutama
Asia Tenggara : Indonesia dan Vietnam) mengirimkan sampel-sampel virus kepada
WHO tapi justru pihak WHO mengimkan sampel-sampel tersebut ke
perusahaan-perusahaan asing untuk diproduksi menjadi sebuah vaksin skala besar
dan nantinya akan dijual kembali. Dan hal ini dilakukan tanpa ada tranparansi
yang jelas dan justru terkesan tertutup. Indonesia merupakan salah satu Negara yang tergabung dalam jaringan WHO (World Health Organization). Lebih khusus dalam penanganan beberapa kasus, misalnya kasus flu burung yang terjadi di beerapa negara berkembang akhir-akhir ini. Sebagai contoh kasus di Vietnam, terdapat peraturan dimana Negara pandemik wajib mengirimkan seluruh sampel virus yang ada untuk diproses lebih lanjut oleh WHO Collaborating Center (WHO CC).
Hal ini adalah bagian dari peraturan yang telah berlaku sejak 50 tahun yang lalu, yakni mekanisme Global Influenza Surveillance Network yang pada intinya menyatakan setiap Negara yang bergabung dan menjadi korban dari virus pandemik (termasuk Negara berkembang), secara tunduk wajib untuk menyerahkan sampel virus tanpa syarat kepada WHO CC dengan tindak lanjut analisis sampel, pengambilan kebijakan penanganan, dan pemberian penanganan sementara menggunakan vaksin yang sudah dikembangkan sebelumnya. Tapi pada kenyataannya sample-sample virus ini dijadikan ajang bisnis negara-negara maju. Hal inilah yang semakin menguatkan
dugaan adanya praktik biopiracy dan politik disini. Mekanisme
yang berlaku seolah tidak memberikan kesempatan dan kesetaraan antara Negara
maju dan Negara berkembang dalam hal mengembangkan penanganan kesehatan. Selain
itu, ternyata Indonesia menjadi salah satu pihak yang dirugikan dengan adanya
birokrasi tersebut.
Resensi Nasional.Is.Me
Nasional.Is.Me : Sebuah
Inspirasi Nyata Kenapa Kita Harus Cinta Dengan Indonesia
Penerbit : Bentang Pustaka
Penulis : Pandji Pragiwaksono
Jumlah halaman : 233 Halaman
Tahun terbit : 2011
Buku
ajaib ini diawali dengan sebuah pernyataan menggugah hati :
“Elo
kenal gue
Pandji Pragiwaksono
Wongsoyudo
Elo tau pesan gue
Provocative
Proactive(yang juga merupakan acaranya di Hard Rock FM Bandung)
Elo tau tumpah darah gue
Indonesia.”
Pandji
Pragiwaksono. Mungkin sebagian besar dari kita mengenal sosok ini sebagai
seorang public figure dan seorang
pembawa acara yang sering malang melintang di layar kaca. Buku Nasional.is.me
merupakan buah tangannya tentang apa itu nasionalisme versi Pandji. Buku ini
menceritakan tentang betapa banyaknya orang yang mengaku ber-KTP Indonesia tapi
merasa Indonesia bukan tempat yang terbaik. Mengaku orang Indonesia tapi selalu
meremehkan negara sendiri.
Pandji
menceritakan kisah hidupnya di buku ini. Terlahir di Singapura. TK dan SD dia
habiskan di sebuah sekolah swasta elite. Masuk ke SMP Negeri dan baru mengenal
arti kemiskinan di sana. Seorang muslim tapi entah takdir atau apa dia menjadi
seorang siswa sebuah SMA Katholik yang justru menjadikannya seorang pribadi
yang menghargai perbedaan. Hingga ada satu quote
singkat yang menjadi pegangan hidupnya tentang Indonesia: “Bahwa yang benar
adalah bukan dijadikan SATU tapi dijadikan BERSATU.” Perbedaan
perlu diperjelas agar kita tau apa itu perbedaan, menyikapinya dan
menjadikannya bersatu. Menghabiskan umur-umur perkuliahan di Fakultas Seni Rupa
dan Design Institut Teknologi Bandung pada masa reformasi menjadikannya salah
seorang aktivis yang berusaha keras menciptakan perdamaian di Bandung-kota yang
sekarang sangat dicintainya-, setelah merasa tidak mampu untuk menghentikan
segala kekerasan dan kesadisan yang terjadi di ibukota pada masa itu.
Di dalam buku ini Pandji
secara bertahap membawa pembaca ke dalam sebuah alur yang ia ciptakan. Sebuah
alur yang memaksa pembaca untuk mau masuk ke dalam pikiran-pikirannya, apa yang
dia inginkan, dan apa yang ingin dia sampaikan kepada kita. Tentang
optimismenya kepada negara ini disaat hampir seluruh mayoritas rakyat negeri
ini menyampaikan rasa pesimisnya kepada Indonesia. Kesempatan yang dimilikinya
untuk mengelilingi Indonesia dan menyerap hikmah yang ada di dalamnya pun
menjadikannya semakin mencintai bangsanya sendiri.
Berikut ini merupakan
beberapa cuplikan pikirannya :
“DON’T COMPARE
INDONESIA TO OTHERS! IT’S NOT FAIR IT’S NOT AN APPLE TO APPLE COMPARISON.” merupakan
apa yang dipikirkannya ketika banyak orang yang membandingkan Indonesia dengan
Jepang, memikirkan kenapa orang-orang mempertanyakan kenapa Jepang bisa semaju
sekarang sedangkan Indonesia begini-begini saja. Padahal dua negara ini terpuruk
di waktu yang bersamaan pada tahun 1945. Panji merasa hal ini absolutely not fair. Membandingkan Jepang
yang sebelum terpuruk sudah maju dan Indonesia yang selama itu masih terjajah,
sangat tidak adil menurut dia.
“THE PROBLEM IN OUR
COUNTRY IS, WE DO NOT THINK AS ONE.WE ARE TOO MUCH APART. THAT IS THE FACT. Thank
God we are united in the same language.”
“WHAT
WE DO, WILL EFFECT OTHERS. Walaupun gue akui,
sesuatu yang baik tidak akan tersebar secepat sesuatu yang buruk. Itulah
mengapa, kita harus sama-sama kerja keras. Evil is
controling time, we should not let ourselves be controled by time. WE
CONTROL OUR TIME.”
“Intinya adalah,
apa yang kita tahu, akan jadi sekumpulan data yang membantu kita dalam
mengambil keputusan dan pada akhirnya, keputusan kita akan menguak jalan hidup
kita.
Artinya, apa
yang kita tahu, atau dengan kata lain, wawasan, sangat sangat penting.
Karena itu, kita
seharusnya—seperti juga diperintahkan agama—terus belajar.”
“Tepatnya,
mengapa saya memutuskan untuk melakukan ini. Wawasan saya
yang mendasari keputusan itu, adalah isi dari buku ini. Harapan saya,
setelah membaca buku ini, Anda memiliki wawasan yang sama dengan saya mengenai
Indonesia. Dengan itu,
semoga Anda akan mengambil keputusan yang sama dengan saya. Yaitu melakukan
sesuatu, mengambil tindakan, berkarya, untuk Indonesia, sebagai buah dari
optimisme terhadap Indonesia.”
Dengan
gaya bahasa santai, sedikit slengekan, dan menjiwai gaya bahasa anak muda, buku
ini mampu untuk menjadi salah satu bacaan sarat makna bagi para generasi muda
bangsa. Kemasannya yang unik dan tidak membosankan, pembaca, terutama anak-anak
muda mampu memahami dan mengapresiasi apa makna yang terkandung di dalam buku
ini, serta memupuk jiwa nasionalisme yang selama ini mulai luntur dari
jantung-jantung penduduk bumi Indonesia. Buku ini menyadarkan kita bahwa Negara
ini memang patut dan wajib untuk kita cintai. Jangan serta merta menerima
suguhan media lokal yang justru lebih mengekspos efek dan citra negatif bangsa
sendiri.
Meskipun
terkadang gaya penulisan masih terkesan semaunya dan apa adanya, tapi justru
itu yang menjadi daya tarik dari buku ini. Jadi, ada kesan simpel dan seperti
membaca buku harian seseorang yang jujur, ringan tapi full amanat.
Tidak
hanya penuh ilmu, tapi buku ini juga penuh inspirasi. Meskipun Pandji bersumpah
dia pengen mendirikan sebuah yayasan pendidikan, tapi saat ini Panji ingin
fokus kepada satu badan yang dinaunginya. C3, Community for Childern with
Cancer merupakan yayasan yang bergerak untuk membantu anak anak penderita
kanker yang datang dari keluarga tidak mampu (C3 ini juga dibahas secara gamblang di buku). Bantuan
versi pemerintah tentunya adalah Askeskin. Tapi siapapun tahu itu tidak cukup.
Apalagi askeskin tidak sampai memikirkan terapi psiko sosial yang dibutuhkan
oleh anak anak kecil. C3 sudah hadir di Indonesia dari tahun 2006, sampai
sekarang usaha ini tidak surut. Selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak
penderita kanker agar beban penderitaa mereka tidak terlalu berat. Bukan hanya
itu, dia juga menciptakan sebuah komunitas yang dia beri nama Indonesiaunited dan masih banyak lagi
komunitas-komunitas perjuangan lainnya.
Menurutnya,
hanya ada 2 jenis anak muda di dunia
Mereka yang
menuntut perubahan
Mereka yang
menciptakan perubahan
Silakan pilih
perjuanganmu.
Senin, 22 Juli 2013
PROGRAM BEASISWA DATA PRINT 2013
About
Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint. Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
Pendaftaran periode 1 : 1 Februari – 30 Juni 2013
Pengumuman : 10 Juli 2013
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman : 13 Januari 2014
PERIODE
|
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
| ||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode 1 |
50 orang
|
50 orang
|
150 orang
|
Periode 2 |
50 orang
|
50 orang
|
150 orang
|
Peraturan cara penulisan essay:
1. Essay merupakan opini pribadi. Tuangkan ide kamu semenarik mungkin.
2. Penulisan dan tata bahasa sesuai dengan kaidah EYD.
3. Panjang tulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata.
4. Penulisan kutipan atau data tanpa menyertakan sumber/link akan dianggap copy paste dan formulir akan didiskualifikasi oleh panitia.
5. Bagi pemilik blog, tuliskan informasi mengenai beasiswa DataPrint di blog kamu, sertakan juga link/tautan ke website beasiswa DataPrint (www.beasiswadataprint.com) dan website DataPrint (www.dataprint.co.id) . Kemudian cantumkan link yang berisi informasi ini ke dalam kolom “URL BLOG” di formulir pendaftaran. Pencantuman informasi dalam blog kamu akan menambah poin dalam penilaian sebesar 1-3 poin.
Contoh penulisan link: www.blogsaya.com/beasiswadataprint.html
Jadi, bukan hanya penulisan nama blog seperti www.blogsaya.com .
ESSAY UNTUK PELAJAR:
Sekolah sebaiknya gratis atau berbayar?Berikan penjelasan
ESSAY UNTUK MAHASISWA
Penerapan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan dan masing-masing berikan contohnya
source : http://beasiswadataprint.com
Selasa, 11 Juni 2013
Langganan:
Postingan (Atom)